Rabu, 21 April 2010

ENDAPAN PLACER

  1. Deskripsi secra lengkap mineral-mineral:

1. Cassiterite

2. Chromite

3. Columbite

4. Tembaga

5. Garnet

6. Emas

7. Ilmenite

8. Magnetite

9. Monazite

10. Platina

11. Rubi

12. Rutile

13. Sapphire

14. Xenotime

15. Zircon.

  1. Definisi secara lengkap proses-proses geomorfologi :

1. Eluvial

2. Koluvial

3. Fluvial

4. Aluvial

1. Cassiterite

Komposisi Kimia : SnO2

Class: Oxida dan Hydroxida

Group: Rutile

Karakteristik fisik :

  • Warna : Hitam, Coklat Kemerahan, atau Kuning.
  • Kilap : minyak.
  • Sistem Kristal : tetragonal; 4/m 2/m 2/m
  • Belahan : baik, dua arah.
  • Pecahan : conchoidal sampai uneven (tidak rata)
  • Kekerasan : 6 - 7
  • Berat Jenis : 6.6 - 7.0+ (sangat berat untuk mineral-mineral non logam)
  • Cerat : putih, kadang-kadang coklat kemerahan
  • Karakteristik lainnya : Kilap tinggi dengan index approximately 2.0.
  • Sifat Kristal : Bentuk kristal Prismatik yang tersusun dari dua empat bagian prismatic dan salah satu bagian prisma lebih dominant, dapat berupa massive, granular, fibrous dan botryoidal, terkonsentrasi dari kombinasi antara kuarsa dan hematite, sering disebut "wood-tin".
  • Asosiasi Mineral : tourmalines, molybdenite, bismuthinite, topaz, fluorite, arsenopyrite and wolframite.
  • Kegunaan : dijumpai sebagai mayor ore (bijih) pada timah
  • Keterangan : Cassiterite adalah conto mineral yang permukaannya mempunyai banyak hiasan dengan kilap tinggi, umumya berbentuk opaq, cassiterite adalah mineral bijih yang penting dalam timah dan masih menjadi sumber timah terbesar sekarang ini. Banyak sumber dari Cassiterite sekarang yang tidak mengalami pengendapan tapi dari endapan alluvial, Sumber terbaik dari formasi asli cassiterite pada tambang timah yaitu di Bolivia yang dijumpai pada vein-vein hydrothermal.
  • Indikator penentu mineral : system kristal, kekerasan, kembaran dan index refraction (kilap)

2. Chromite

Komposisi Kimia : FeCr2O4, Iron Chromium Oxide.

Class: Oxida dan Hydroxida

Group: Spinel

Karakteristik Fisik:

  • Warna : Coklat Kehitaman sampai Hitam
  • Kilap : logam sampai minyak
  • Sistem Kristal : isometrik; 4/m bar 3 2/m
  • Sifat Kristal : Bentuk kristal baik dan kromit biasa dijumpai dalam bentuk massive atau granular.
  • Belahan : Tidak ada
  • Pecahan : Konchoidal.
  • Kekerasan : 5.5
  • Berat Jenis : 4.5 - 4.8 (rata-rata untuk mineral logam)
  • Cerat : Coklat
  • Assosiasi Mineral : olivine, talc, serpentine, uvarovite, pyroxenes, biotite, magnetite and anorthite.
  • Kegunaan : Dijumpai sebagai Mayor ore (bijih) pada kromium, sebagai komponen refractory, sebagai bahan celupan dan sebagai mineral spasemen (conto mineral)
  • Indikator Penentu Mineral : Sifat kristal, Cerat, asosiasi dengan mineral ultra-basa
  • Keterangan : Kromit terbentuk di dalam ultramaffic magma dan juga merupakan salah satu mineral yang mengkristal, hal inilah yang menyebabkan kromit dapat ditemukan di dalam tubuh bijih dan juga merupakan bagian utama yang berasal dari kromium. Pengkristalan kromit mulai terbentuk ketika magma yang berada dalam kerak bumi mulai mendingin secara perlahan-lahan yang kemudian terjatuh ke dalam kerak bumi dan mengendap di sana. Kromit banyak ditemukan dalam batuan ultramaffic seperti peridotits dan juga bias ditemukan dalam batuan-batuan metamorphic seperti serpentin, kromit yang dapat diindikasikan dari bentuk pengkristalannya sangat tahan terhadap pengaruh-pengaruh perubahan yang diakibatkan oleh suhu atau temperature dan tekanan yang tinggi hal itu pula yang menyebabkan kromit dapat terbentuk dalam batuan metamorphic.

3. Columbite

Komposisi Kimia : (Fe, Mn, Mg)(Nb, Ta)2O6, Besi Mangan Magnesium Niobium Tantalum Oxida.

Class: Oxida dan Hydroxida

Karakteristik Fisik :

  • Warna : Hitam, besi-hitam sampai coklat kehitaman
  • Kilap : sublogam.
  • System Kristal : orthorhombic; 2/m 2/m 2/m
  • Sifat Kristal : Bentuk kristal prismatic pendek dengan permukaan rounded juga berbentuk kristal tabular dapat juga menjadi granular dan massive.
  • Belahan : baik, satu arah.
  • Pecahan : subconchoidal.
  • Kekerasan : 6
  • Berat Jenis : approximately 5.0 to 5.3+ (sangat berat untuk mineral non logam).
  • Cerat : Coklat sampai
  • Assosiasi Mineral : albite, spodumene, cassiterite, microcline, lepidolite, apatite, beryl, microlite, tourmalines and amblygonite.
  • Kegunaan : Sebagai mayor ore (bijih) pada niobium dan tantalum dan sebagai mineral spasemen (conto mineral), untuk meningkatkan ketahanan di dalam logam.
  • Indikator Penentu Mineral : Sifat kristal, cerat, asosiasi dan berat jenis
  • Keterangan : Collumbit adalah mineral niobium atau dikenal juga dengan nama niobium, tetapi kebanyakan ahli geologi menyebut nama mineral tersebut sebagai collumbit, collumbit merupakan mineral yang dirangkai dengan mineral tantalite dari anggota klas tantalum, dimana kedua mineral tersebut dikelompokkan bersama sebagai salah sebuah mineral semi tunggal yang disebut columbite-tantalite.

4. Tembaga (Copper)

Komposisi Kimia : Cu, Elemental Copper

Class: Elements

Group: Emas

Karakteristik Fisik :

  • Warna : Hijau buram dan merah dengan kilau hijau
  • Kilap : logam
  • Sistem Kristal : isometric; 4/m bar 3 2/m
  • Sifat Kristal : massive, biasanya berbentuk kubus dan octahedrons, bentuk massive diperlihatkan oleh beberapa kristal pada permukaan luarnya.
  • Belahan : tidak ada
  • Pecahan : jagged (bergerigi)
  • Cerat : merah
  • Kekerasan : 2.5-3
  • Berat jenis : 8.9+ (rata-rata pada mineral logam)
  • Asosiasi Mineral : silver, calcite, malachite dan mineral copper lainnya
  • Kegunaan : Sebagai Minor ore (bijih) pada copper, sebagai batu hiasan
  • Tenacity : ductile dan sectile
  • Indikator Penentu Mineral : warna, tenacity ductility dan sifat kristal.

5. Garnet

Komposisi kimia : Ca3Cr2(SiO4)3, Calcium Chromium Silicate

Class: Silicates

Subclass: Nesosilicates

Group: Garnets

Karakteristik Fisik :

  • Warna : Hijau terang.
  • Kilap : kaca
  • Sistem Kristal : isometric; 4/m bar 3 2/m
  • Sifat Kristal : Tipe kristal rhombic dodecahedron. Tapi banyak di jumpai dalam bentuk trapezohedron. Massive and granular juga sering dijumpai.
  • Belahan : tidak ada.
  • Pecahan : konchoidal.
  • Kekerasan : 6.5 - 7
  • Berat Jenis : 3.8
  • Cerat : Putih
  • Asosiasi Mineral : chromite dan serpentine.
  • Kegunaan : Batu perhiasan atau Gemstones dan sebagai spasemen mineral
  • Karakteristik lainnya : index refraction 1.86.
  • Indikator Penentu Mineral : sifat kristal, warna, dan kekerasan.

6. Emas (Gold)

Komposisi Kimia : Au, Elemental gold

Class: Elements

Group: Emas

Karakteristik Fisik :

  • Warna : kuning keemasan, kuning mengkilap
  • Kilap : logam.
  • Sistem Kristal : isometric; 4/m bar 3 2/m
  • Belahan : tidak ada
  • Pecahan : jagged (bergerigi)
  • Cerat : kining keemasan
  • Kekerasan : 2.5 - 3
  • Berat Jenis : 19.3+
  • Asosiasi Mineral : quartz, nagyagite, calaverite, sylvanite, krennerite, pyrite sulfides.
  • Kegunaan : sebagai mineral spasemen, sebagai mayor mineral pada emas, sebagai bahan perhiasan dan koleksi,
  • Tenacity : ductile, malleable and sectile.
  • Indikator Penentu Mineral : warna, berat jenis, kekerasan, tenacity sectility, malleability and ductility.

7. Ilmenit

Komposisi Kimia : FeTiO3, Iron Titanium Oxide

Class: Oxida dan Hydroxida

Group: Hematite

Subgroup: Ilmenite

Karakteristik Fisik :

  • Warna : Hitam
  • Kilap : logam.
  • Sistem Kristal : Trigonal; bar 3
  • Sifat Kristal : Kristal tipis dan rhombohedral kadang granular dan massive, terbentuk sebagai butiran pada pasir placer
  • Belahan : Tidak ada.
  • Pecahan : conchoidal atau uneven (tidak rata)
  • Kekerasan : 5 - 6
  • Berat Jenis : 4.5 - 5.0 (Rata-rata untuk mineral logam).
  • Streak: Coklat kehitaman.
  • Asosisiasi Mineral : zircon, hematite, magnetite, rutile, spinel, analcime, albite, apatite, monazite, calcite, natrolite, microcline, olivine, pyrrhotite, biotite nepheline dan quartz.
  • Kegunaan : Sebagai mayor ore (bijih) pada titanium, sebagai spasemen mineral
  • Indikator Penentu Mineral : Sifat Kristal, berat jenis, belahan, kilap, asosiasi mineral dan cerat.

Beberapa mineral anggota dari Ilmenit grup

  • Ecandrewsite (Zinc Iron Manganese Titanium Oxide)
  • Geikielite (Magnesium Titanium Oxide)
  • Ilmenite (Iron Titanium Oxide)
  • Pyrophanite (Manganese Titanium Oxide)

8. Magnetit

Komposisi Kima : Fe3O4, Iron Oxide

Class: Oxida and Hydroxida

Group: Spinel

Karakteristik Fisik :

  • Warna : Hitam.
  • Kilap : Logam
  • Sistem Kristal : isometric; 4/m bar 3 2/m
  • Sifat Kristal : tipe octahedral tapi kadang rhombododecahedron, dan dalam bentuk isometric, banyak dijumpai dalam bentuk massive atau granular.
  • Belahan : tidak ada, walaupun bagian octahedral dapat dijumpai pada beberapa spasemen mineral
  • Pecahan : conchoidal.
  • Kekerasan : 5.5 - 6.5
  • Berat Jenis : 5.1+ (rata-rata untuk mineral logam)
  • Cerat : Hitam.
  • Asosiasi Mineral : talc dan chlorite (schists), pyrite dan hematite.
  • Kegunaan : Sebagai mayor ore (bijih) pada besi dan sebagai spasemen mineral
  • Indikator Penentu Mineral : magnetism, sifat kristal dan cerat.

9. Monazite

Komposisi Kimia : (Ce, La, Th, Nd, Y)PO4, Cerium Lanthanum Thorium Neodymium Yttrium Phosphate.

Class: Phosphates

Group: Monazite

Karakteristik fisik :

  • Warna : kuning sampai coklat atau orange-coklat
  • Kilap : kaca
  • Sistem Kristal : monoclinic; 2/m
  • Sifat Kristal : bentuk kristal equant sampai prismatic.
  • Belahan : Sempurna dalam satu arah.
  • Pecahan : uneven (tidak rata) sampai conchoidal
  • Kekerasan : 5 - 5.5
  • Berat Jenis : approximately 4.6 - 5.7
  • Cerat : Putih.
  • Asosiasi Mineral : apatite, columbite, zircon, xenotime, fergusonite, samarskite, feldspars, quartz, euxenite, polycrase dan biotite.
  • Kegunaan : Sebagai bijih (ore) pada mineral logam khususnya thorium, cerium dan lanthanum, radiokatif dan sebagai spasemen mineral.
  • Indikator Penentu Mineral : Sifat kristal, warna, belahan, berat jenis, kekerasan, dan radioaktivitas.

10. Platina

Komposisi Kimia : Pt, Elemental Platinum

Class: Elements

Group: Platinum

Karakteristik Fisik :

· Warna : putih-ungu sampai silver-ungu

· Kilap : Logam.

· System Kristal : Isometric; 4/m bar 3 2/m

· Belahan : Tidak ada

· Pecahan : jagged (bergerigi)

· Kekerasan : 4 - 4.5

· Berat Jenis : 14 - 19+, platinum asli: 21.5

· Cerat : steel-ungu.

· Asosiasi Mineral : chromite, olivine, enstatite, pyroxene, magnetite.

· Kegunaan : Sebagai Mayor ore (bijih) pada platinum, logam platinum digunakan sebagai permata pada industri kimia.

· Indikator Penentu Mineral : warna, density, kekerasan, asosisasi mineral dan tenacity ductil.

11. Rubi

Karakteristik :

Merupakan variety (macam) dari korundum

  • Variasi dari : Corundum , Al2O3 .
  • Kegunaan : Gemstone.
  • Warna : Merah.
  • Index refraction : 1.76 - 1.78
  • Sudut Gelapan : 0.009
  • Kekerasan : 9
  • Belahan : Tidak ada, rhombic parting
  • Sistem Kristal : trigonal

12. Rutile

Komposisi Kima : TiO2, Titanium Oxide

Class: Oxida and Hydroxida

Group: Rutile

Karakteristik Fisik :

· Warna : Hitam atau merah kecoklatan.

· Sistem Kristal : tetragonal; 4/m 2/m 2/m

· Sifat Kristal : prismatic dan blocky crystals

· Belahan : Baik dalam dua arah.

· Pecahan : conchoidal sampai uneven (Tidak rata)

· Kekerasan : 6 - 6.5

· Berat Jenis : 4.2+

· Cerat : Coklat

· Asosiasi Mineral : quartz, tourmaline, barite, hematite, oxides dan silicates.

· Kegunaan : Ore dari Titanium

· Keterdapatan : Minas Gerias, Brazil; Swiss Alps; Arkansas, USA, Africa

· Indikator Penentu Mineral : Sifat kristal , cerat, kekerasan, warna, kilap

13. Safir (Sapphire)

Karakteristik :

Merupakan variety (macam) dari korundum

  • Variasi dari : Corundum , Al2O3 .
  • Kegunaan : Gemstone.
  • Warna : Warna bervariasi, kecuali merah.
  • Index refraction : 1.76 - 1.78
  • Sudut Gelapan : 0.009
  • Kekerasan : 9
  • Belahan : Tidak ada, rhombic parting
  • Sistem Kristal : trigonal

14. Xenotime

Komposisi Kima : YPO4, Yttrium Phosphate

Class: Phosphates

Karakteristik Fisik :

· Warna : Coklat, ungu, hijau kecoklatan, merah dan kuning

· Kilap : vitreous

· Sistem Kristal : tetragonal; 4/m 2/m 2/m

· Sifat kristal : stubby sampai elongate prismatik crystal

· Belahan : Sempurna.

· Pecahan : uneven (tidak rata)

· Kekerasan : 4 - 5

· Berat Jenis : 4.4 - 5.1

· Cerat : coklat sampai kuning atau merah

· Asosiasi Mineral : quartz, micas khususnya biotite, monazite dan feldspars.

· Kegunaan : Sebagai spasemen mineral dan Source dari yttrium

· Indikator Penentu Mineral : warna, sifat kristal, belahan,

15. Zircon.

Komposisi Kimia : ZrSiO4, Zirconium Silicate

Class: Silicates

Subclass: Nesosilicates

Karakteristik Fisik :

· Warna : Coklat, merah, kuning, hijau, biru, hitam.

· Kilap : adamantine.

· Sistem Kristal : tetragonal; 4/m 2/m 2/m

· Sifat Kristal : dipyramidal dan prismatic.

· Belahan : Tidak sempurna

· Pecahan : uneven ( tidak rata)

· Kekerasan : 7.5

· Berat Jenis : 4.6-4.7

· Cerat : Putih

· Asosiasi Mineral : albite, biotite, garnets, xenotime dan monazite.

· Kegunaan : Batu perhiasan (gemstone) dan spasemen mineral.

· Indikator Penentu Mineral : sifat kristal, kekerasan, kilap dam density

  1. Apa pengertian dari ?
    1. Fluvial ialah aktifitas sungai yang menyebabkan terjadinya erosi, penggangkutan dan pengendapan material dipermukaan bumi. Bentukan asal fluvial berkaitan erat dengan sungai dan air permukaan yang berupa pengikisan, pengangkutan, dan penimbunan pada daerah2 rendah seperti lembah, ledok, dan dataraan alluvial. Umunya bentuk asal fluvial mempunyai relief yang rata atau datar. material penyusun satuan lahan fluvial berupa hasil rombakan dan daerah perbukitan denudasional disekitar nya berukuraan halus sampai kasar yang lasim disebut alluvial. Karena mempunyai relief datar dan litologi alluvial maka penamaan satuan lahan fluvial lebih ditekankan kepada genesis yang berkaitan dengan kegiatan utama sungai yakni erosi penggangkutan dan penimbunan. Bentukan asal fluvial terbagi atas beberapa unit yaitu:

1. fluvial terraces topografi dengan lereng hamper datar landai, teranyam lemah menengah.

2. fluvial levees topografi dengan lereng landai, jarang banjir, berhubungan erat dengan peninggian dasar oleh akumulsi fluvial.

3. fluvial basin and former lake bottoms topografi landai/ hampir - landar , jarang banjir, berhubungan erat dengan peninggian dasar oleh akumulsi fluvial lacostrim.

4. Poljes bentuk depresi memanjang yang luas, sring berkembang sesar dan kontak litologi,sering banjir oleh air sungai, air hujan dan mata air kars.

5. rivers beds karakteristik umum hamper datar, topografi tidak teratur dengan garis batas permukaan air yang berfariasi mengalamio erosi, dan bagian yang terakumulasi

Referensi : - S.proptop 1984 interpertasi penginderaan jauh untuk geomorfologi. Fakultas geografi ugm

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites